Sabtu, 10 November 2012

degustibus non disputandum !

yes degustibus non disputandum. Sebuah kata yang bermakna Selera itu tak bisa diperdebatkan.Mungkin ini mewakili apa yg ada dalam diri saya. Ketika orang memberi masukan dengan hal yang tak sejalan dengan diri saya, tentu saja saya akan menolak. Apa yang terjadi ketika saya menolak kemudian orang tersebut menjabarkan bahwa masukannya adalah masukan yang bersifat prima dan saya seolah tidak mengetahui apa-apa, dan tak umum? of course dont ask me what should i do... 
Karena ini kehidupan saya..jalan hidup saya sudah terskema dalam memori internal diri saya. Bebas..lepas..namun fleksibel.
Jangan samakan saya dengan kehidupan orang banyak,jangan samakan kebiasaan saya dengan orang2 pada umumnya. Jangan samakan saya dengan selera orang banyak.. Saya terinspirasi oleh ucapan Soe Hok Gie "Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan".itu jelas dan sangat tergambar jelas pada kenyataan hari ini.Dan sering saya lakukan dan alami tentunya. Hanya pada cermin saya berdialog, dan jawabannya pun memuaskan...
Bilamana orang2 tak peduli dan mengenal saya? bukan suatu masalah...karena masalah yang terbesar apabila saya membaurkan diri pada hal yang bertolak belakang pada prinsip saya..
apakah saya masih bisa tertawa? tentu saja bisa..saya menertawakan kehidupan orang yang tidak memiliki prinsip..walaupun saya masih labil namun saya tetap tidak ingin menggabungkan diri saya pada hal yang diluar pemikiran saya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar